Lalat, sebagaimana yang kita tahu, hewan kecil ini biasanya
kerap disebut sebagai hama, karena adaptasi hidupnya yang jorok. Selain itu,
lalat juga sering membawa kuman-kuman tertentu yang menyebabkan pelbagai
penyakit terutama bagi anak kecil yang notabene masih lemah metabolismenya.
Lalat merupakan bagian serangga dari sub ordo Cyclorrapha,
ordo Diptera. Selain memiliki dua sayap utama (bagian atas—paling lebar), lalat
juga mempunyai dua sayap kecil (bagian bawah) yang kegunaannya untuk
menyeimbangkan tubuh saat dia terbang. Indera penglihatan adalah suatu organ
yang sangat penting bagi kehidupan lalat, karena mata yang dimilikinya terdiri
dari ribuan lensa yang begitu peka pada tiap gerakan di sekitarnya. Oleh sebab
itu, hampir mustahil bagi lalat untuk terus hidup tanpa mata.
Sebagaimana kita tahu, lalat termasuk serangga yang
amat berkuman. Dia bisa meninggalkan 125.000 kuman dalam satu kali hinggap di
suatu tempat saja. Biar pun demikian, ternyata lalat memiliki manfaat: ketika
kita mengalami lecet atau luka di bagian kulit, misalnya. Saat seperti itu,
kerap kali bagian kulit yang terluka dihinggapi oleh lalat. Nah, sebenarnya,
dalam dunia medis, larva lalat yang biasa disebut sebagai ”maggot therapy” ini
justru dapat menyembuhkan luka atau koreng tersebut. Secara ilmiah, saat lalat
mulai hinggap dan menggerogoti luka, secara bersamaan dia juga membersihkan
kulit mati serta bagian daerah terinfeksi yang dianulir oleh larva lalat, karena
larva inilah yang mematikan bakteri-bakteri dan secara berangsur akan
menyembuhkan luka.
Selain di atas, sejauh ini lalat diketahui sebagai
serangga aktif yang dapat mengurai limbah. Entah itu limbah pabrik atau pun
rumah tangga. Dan lalat juga sangat berperan dalam mengurai jasad yang
tergeletak begitu saja di permukaan tanah, sehingga jasad tersebut dapat
menyatu dengan tanah.
Hmm... dengan kata lain, meski lalat adalah serangga
pembawa racun, yang sekaligus obat, dia juga ”pemungut sampah” alami.
© rrk
Hmm bagus gan artikel nya
BalasHapus