Kalau membahas hal-hal yang lagi tren, kayanya yang satu ini
juga pantas dibahas. Batu akik, fenomenanya terangkat kembali dan jadi buah
bibir disemua kalangan, berasa kembali ke jaman batu hehe. Bahkan sekarang batu
satu ini menjadi sangat ramai dicari lebih besar dibanding tahun tahun yang
lalu.
Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Pangkalan Bun tepatnya,
masyarakatnya tak ketinggalan ikut adil dalam mempopulerkan jenis batuan ini.
Banyak penjual-penjual batu akik dan kecubung yang mentah hingga yang sudah
dipoles sedemikian rupa di jajakan di pinggir jalan. Dengan adanya teknologi
saat ini yang memudahkan dalam pemasaran melalui jejaring sosial pulalah yang
membuatnya cepat tersebar luaskan. Mayoritas untuk didaerah ini sering
ditemukan batu jenis – jenis kecubung.
Para pengrajin pun tak ayal ikut merasakan dampak manis dari
tren batu saat ini. Banyaknya permintaan pengolahan batu akik pun berdatangan.
Karena batu yang memiliki corak yang khas dan berkilau membuat para kolektor
perhiasan ingin memilik, tak sedikit pula yang memiliki alasan karna mitos atau
cerita yang ada pada jenis-jenis batu akik ini lah yang membuat begitu
diminati.
Batu dialam memang banyak macamnya, tapi tidak semua
tergolong batu akik. Sedikit ulasan tentang bagaimana terbentuknya batu akik
yang terjadi dialam, berikut pemaparan yang saya rangkum untuk pembaca.
Sebelum dijadikan perhiasan,
awalnya batu akik adalah magma cair yang ada di perut bumi yang panasnya
mencapai 1.000 derajat celcius. Magma panas yang naik keatas permukaan bumi
melewati celah – celah batuan dan lapisan tanah. Semakin dekat permukaan
semakina turun panasnya lalu membeku sehingga membentuk batuan kristal. Dalam prosesnya
muncul kepermukaan dari kedalaman 160 km lebih yang membutuhkan waktu lama,
sedangkan magma cair hingga menjadi batu akik mencapai jutaan hingga miliaran
tahun.
Tak perlu hingga menggali tanah cukup dalam untuk
mencarinya, batu akik sering ditemukan di sungai atau hamparan tanah. Batu –
batu itulah yang akhirnyaditambang, dibentuk dan diolah hingga menjadi batu
cincin, liontin menjadi perhiasan. Memiliki harga jual yang fantastis karena
proses pengolahan, warna yang beraneka ragam serta mengkilapnya batu yang telah
diolah.
Disetiap daerah khususnya di Indonesia memiliki aneka ragam
batu yang berbeda – beda setiap daerahnya. Faktor yang mempengaruhi perbedaan
tersebut ialah unsur tanah dan batuan setiap daerah yang berbeda dan
menghasilkan corak warna yang khas.
by AH.
0 komentar:
Posting Komentar