ilustrasi meniup makanan |
Makanan yang lagi panas – panasnya memang enak untuk
disantap. Namun karena hal itulah kita cenderung meniup makanan sebelum
dimasukan kemulut sementara meniup makanan tidak dianjurkan dalam gama islam. Dalam
haditsnya “Bahwasannya Nabi Muhammad SAW. melarang bernafas pada bejana minuman
atau meniiupnya..” ( HR. At Tirmidzii ) dalam hadits lain “Apabila kalian
(sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas, dan saat membuang hajat,
maka jangan sentuh kemaluan menggunakan tangan kanan." ( HR. Bukhori).
Tahukan anda, larangan – larangan tadi ada fakta ilmiahnya. Larangan
tersebut pun ditujukan agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkannya. Berikut pemaparannya.
Ketika meniup makanan, yang anda hembuskan adalah gas CO2
atau karbondioksida saat ditiupkan ke minuman akan menghasilkan asam
karbonat atau H2CO3. Karena air = H2O. Senyawa
kimia ini apabila masuk kedalam tubuh bisa menyebabkan penyakit jantung.
Selaian mengeluarkan gas, pada saat meniup makanan uap air
dan partikel – partikel lain bakteri , sisa makanan dan microorganisme yang
keluar dari mulut dan ditiupkan kemakanan yang masih panas akan
menempel pada makanan dan itu tidaklah
baik bagi kesehatan. Karena akan kemabali masuk bila dimakan dan akan
memberikan dampak negatif pada kesehatan kita.
Nah, masih ingin meniup makanan yang masih panas? Sebaiknya makanan
dibirakan agak dingin akan mudah untuk dikonsumsi dan tidak merugikan. Karena makan
adalah kebutuhan tubuh untuk mendapatkan nutrisi dari makanan yang dimakan. Bukan
penyakit karena cara yang digunakan dalam makan.
- Baca juga : Masker Buah Pinang Untuk Jerawat
By AH
0 komentar:
Posting Komentar