Mencukur Rambut Kemaluan Menurut Islam dan Medis



Setiap tubuh manusia terdapat bulu halus yang tumbuh seperti rambut, misalkan di ketiak, didagu, dan di dada, bahkan tak terkecuali didaerah kemaluan. Tumbuhnya rambut kemaluan menandakan kematangan (pubertas) pada seseorang laki-laki atau perempuan. Adanya perubahan dan pertambahan hormon menjelang peralihan atau tramsisi dari remaja beranjak dewasa.

Sudah menjadi kodratnya ra,put kemaluan tumbuh. Tapi bukan berati tidak diperhatikan kesehatan didaerah tersebut. Banyak manfaat dan fungsi tumbuhnya bulu – bulu disekitar daerah kemaluan, diantaranya dapat memberikan kehangatan, mengurangi gesekan saat berhubungan intim, pelindung wilayah disekitar tempat kemaluan karena wilayah ini cukup sensitif khususnya bagi miss.V dan pengumpulan pengeluaran zat kimia yang mengatur perilaku seks.

Karena banyak manfaat dan fungsinya,bukan berarti dibiarkan tumbuh saja tanpa dipotong, dalam hukum islam Rasulullah SAW bersabdah dalam sebuah hadist “ fitrah ada 5: khitan, mencukur bulu kemaluan,memendekan kumis, potong kukudan mencabut bulu kemaluan” (HR. Bukhari 5891 dan Muslim 257). Dalam ilmu kedokteran dianjurkan untuk memotong dan membersihkan rambut kemaluan yang teratur dan rapi agar memberi kesan bersih dan tidak menjadi tempat bagi bakteri bersarang, khususnya pria dapat mengoptimalkan ukuran mr.P sehingga lebih menarik bagi pasangan.

Cara yang dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluan dalam islam, oertama perhatikan waktu sebelum melakukan rutinitas mencukur rambut kemaluan sebaiknnya memilih terlebih dahulu waktu yang tepat. Sebuah hadist riwayat Muslim, Abu Daud dan An Nasai dikatakan bahwa batas waktu membiarkan rambut kemaluan tumbuh adalah 40 hari. Jadi, sebaiknya seorang muslim mencukur segera sebelum 40 hari batas waktu terlewati.

Kedua mencukur sendiri tanpa bantuan orang lain terkecuali istri atau suami yang sah. Dalam hadist riwayat Abu Said Al-Khudri disebutkan “orang lelaki tidak diperbolehkan melihat aurat lelaki (lainya) dan wanita tidak diperbolehkan melihat (aurat) wanita lainya” HR. Muslim, 338. Mencukur rambut kemaluan memang harus dilakukan sendiri, tetapi diperbolehkan menggunakan bantuan istri atau suami apabila dalam kondisi sakit atau tidak mampu melakukanny karena suatu hal.

Ketiga, membaca do’a, memang belum ada do’a khusus untuk dilafalkan sebelum mencukur rambut kemaluan, tetapi tidak ada salahnya untuk membaca “basamallah” yang berfungsi sebagai penutup mata jin dan makhluk halus lain yang ingin turut melihat aktivitas mencukur rambut kemaluan. 

Tidak jauh berbeda dengan cara islam, cara medis pun sama. Denga peralatan yang sudah diseterilkan, mencukur dengan benar agar tidak menimbulkan iritasi. Tidak dianjurkan mencabut bulu kemaluan karena akan meninggalkan lubang halus yang berpotensi menjadi sarang bakteri – bakteri sehingga mengakibatkan masalah – masalah kulit disekitar daerah kemaluan.

Demikian penjelasan mengenai mencukur rambut kemaluan. Masih banyak masyarakat yang merasa tabu akan hal ini dikarenakan kepercayaan – kepercayaan didaerah masing – masing, ada yang memperbolehkan ada juga yang tidak. Namun semua kembali pada keyakina individu itu sendiri. Selamat mencoba. 

     
     by AH

Terkait

Description: Mencukur Rambut Kemaluan Menurut Islam dan Medis Rating: 4.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Mencukur Rambut Kemaluan Menurut Islam dan Medis
kabin baca
kabin baca Updated at: 08.29

0 komentar:

Posting Komentar