Menebak Usia Mumi
Gus Dur juga punya cerita
tentang tentara di zaman Orde Baru. Saat itu institusi ini memang menjadi alat yang
diandalkan oleh penguasa. Gus Dur bercerita, pada waktu itu pemerintah Mesir baru menemukan
sebuah mumi. Tapi mereka kesulitan menebak berapa usia mumi itu. Karena para
pakar di negeri itu tak ada yang tahu, pemerintah Mesir pun akhirnya melakukan sayembara
menebak usia mumi.
Pemerintah Mesir
mengundang puluhan negara. Pemerintah Mesir meminta semua negara di dunia mengirimkan
tim ahli paleoantropologi terbaiknya. Sejumlah tim pun berdatangan. Namun dari
ribuan tim itu ada yang sedikit ganjil. Pemerintah Indonesia tak mengirimkan
tim ahli seperti yang diminta pemerintah Mesir.
Indonesia justru
mengirim tentara. Lho kok bisa? Simaklah cerita pertandingannya. Karena tim
sudah pada berkumpul, Pemerintah Mesir memutuskan tim Prancis tampil pertama
kali. Mereka tampak sibuk dengan peralatan mutakhir yang dibawanya. Mereka
sibuk ukur sana-sini dan mencatat, mencocokkan dengan peninggalan yang pernah
ada. Tapi apa yang didapat? Mereka menyerah alias tak mengetahui berapa usia
mumi itu.
Tiba giliran kedua,
tim dari Amerika. Mereka pun membawa peralatan yang sangat canggih dan butuh
waktu lama. Hasilnya tetap saja nihil. Mereka menyerah. Kini panitia mempersilakan
tim Jerman. Setelah meneliti lama, tim ini dengan penuh keraguan menyatakan
usia mumi itu kurang lebih 3200 tahun. Karena masih ada keraguan, panitia pun ragu-ragu dengan
akurasi yang didapat.
Nah, kini giliran tim
Indonesia. Dengan penuh percaya diri, komandan tentara yang dikirim tadi
menghampiri panitia. “Bolehkah kami memeriksa mumi itu di ruang tertutup?”
pintanya.
“O, boleh, boleh,
silakan,” jawab panitia.
Tim yang terdiri dari
lima orang itu pun mengusung mumi ke ruang tertutup. Lima belas menit kemudian,
dengan tubuh berkeringat bapak komandan itu keluar dan mengumumkan temuannya
kepada tim juri.
“Bagaimana?” tanya
panitia.
“Beres. Usia mumi ini
lima ribu seratus dua puluh empat tahun tiga bulan tujuh hari,” ujarnya tanpa
ada kata ragu sedikit pun.
Ketua dan seluruh
anggota tim juri terbelalak dan saling berpandangan, heran dan kagum. Jawaban
tim Indonesia itu tepat. Mereka mendapat applaus dari peserta dan panitia yang
lain. Sebagai imbalannya,
panitia menyerahkan sejumlah hadiah. Panitia juga menyampaikan rasa terima
kasih kepada Pemerintah Indonesia.
Kabar ini pun mencuat
di Tanah Air. Sekembali di Tanah Air, sambutan juga tak kalah ramainya. Mereka
pun dicegat pada pemburu berita.
“Anda luar biasa,”
kata para wartawan.
“Bagaimana cara Anda
menebak usai mumi sampai bisa persis begitu?” tanya wartawan. Sambil tersenyum, bapak
komandan menjawab,”Gampang. Saya gebuki, ngaku dia.”
Sumber: dicuplik dari buku
“Gitu Aja Kok Repot” (kumpulan humor Gus Dur)
0 komentar:
Posting Komentar